Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 23:50:53【Tempat Makan】672 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(671)
Artikel Terkait
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
- BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan
- IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik
- Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
Resep Populer
Rekomendasi

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG

CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka

KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus

368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304